Senin, 16 Juli 2012

Gula yang Tidak Manis



         Oleh Armilia Sari


            Pada suatu hari ada seorang nenek yang membeli 1 kilo gram gula pasir di warung. Gula ini bermerek ‘Gula Kejut’. Tidak ada yang tahu mengapa produsennya memberi label produk dengan nama yang aneh seperti itu. Banyak yang berpikir mungkin gula itu diberi nama ‘Gula Kejut’ karena rasanya yang  dapat mengejutkan orang saat mencicipinya. Gula itu tampak begitu menarik dan menggiurkan. Tetapi dibalik penampilannya yang terlihat manis, rupanya tersembunyi sifat yang sangat tidak manis dan tidak terpuji.
            Sejak awal, Si Gula Kejut sudah mempunyai niat yang buruk terhadap nenek. Ia berencana untuk menyakiti nenek. Ia akan malakukan segala cara untuk membinasakan siapa pun yang mengkonsumsinya.
            Saat nenek mencampurkan gula ke dalam teh, Si Gula Kejut sengaja menghilangkan rasa manisnya. Tentu saja nenek terkejut saat mencicipi tehnya yang belum manis padahal ia sudah memasukkan tiga sendok gula.
            “Aneh, kok belum manis ya?” tanya nenek keheranan.
            “Hahaha...ayo nek, tambah lagi,” seru si Gula Kejut.
 Nenek terpaksa menambahkan satu sendok lagi, tetapi rasanya masih hambar alias tawar. Hingga sembilan sendok gula pun teh itu masih terasa pahit akibat ulah Si Gula Kejut yang menetralkan rasa aslinya. Dengan bisikan-bisikan gaibnya, Si Gula Kejut mencoba merayu nenek untuk terus menambahkan gula lebih banyak lagi ke dalam minumannya. Nenek yang mulai kesal akhirnya mencampurkan Si Gula Kejut enam sendok lagi. Baru setelah itu Si Gula Kejut memunculkan rasa yang seharusnya menjadi ciri khasnya.
            Akibat pengalaman pertamanya itu nenek selalu meminum teh dengan 15 sendok gula setiap hari. Akibatnya kandungan gula dalam darah nenek semakin meningkat. Tidak hanya itu, Si Gula Kejut juga merayu semut hitam dan semut merah di dapur nenek untuk mengerubutinya. Si Gula Kejut lalu menggemburkan dirinya seperti tanah yang longsor. Semut-semut yang kakinya kotor dan mengandung kuman penyakit itu akhirnya mati terperangkap dan tertimbun gula.
            Beberapa bulan kemudian nenek terkena penyakit kencing manis. Dokter menyarankan nenek berhenti mengkonsumsi gula. Selain itu dokter juga berpesan agar nenek berhati-hati dan jangan sampai terluka karena akan sulit sekali sembuhnya. Si Gula Kejut sengaja menampakkan penampilannya yang menarik dan menggiurkan di dapur sehingga nenek kembali mengulangi kebiasaanya.
Pada suatu hari ketika nenek membuat minuman, salah satu semut merah di dapur menggigit kaki nenek. Akibatnya di kaki nenek muncul benjolan berisi cairan yang terasa gatal. Karena tidak tahan nenek menggaruknya dengan kuat sampai terkelupas. Nenek akhirnya terluka. Penyakit kencing manis yang dideritanya mengakibatkan nenek lumpuh karena luka itu tidak dapat disembuhkan. Semakin hari luka itu semakin melebar. Kaki nenek akhirnya diamputasi karena sudah membusuk. Lama kelamaan nyawa nenek tidak tertolong lagi. Ia meninggal akibat ulah Si Gula kejut yang tidak manis.
 Si Gula Kejut tertawa terbahak-bahak melihat kematian si nenek. Ia puas karena berhasil membunuh nenek. Si Gula Kejut bersumpah akan menelan korban lebih banyak lagi. Ia berharap saat pemakaman nenek, keluarganya akan menjamu para pelayat dengan dirinya, Si Gula Kejut.
“Aduh, gula ini kok banyak sekali semutnya?” tanya Shinta cucu nenek yang pertama.
“Dibuang saja mbak,” seru Wulan adiknya.
Begitulah, dugaan si Gula Kejut ternyata meleset,  keluarga nenek malah membuang Si Gula Kejut ke tanah karena banyak semut di dalamnya. Si Gula Kejut akhirnya lenyap ditelan bumi untuk selama-lamanya.
*****

0 Komentar:

Posting Komentar

Please be polite in giving a comment, every rude comment will be removed (Sopanlah dalam berkomentar, setiap komentar yang kasar akan dihapus)

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda