Gula yang Tidak Manis
Oleh Armilia Sari
Pada suatu hari ada
seorang nenek yang membeli 1 kilo gram gula pasir di warung. Gula ini bermerek
‘Gula Kejut’. Tidak ada yang tahu mengapa produsennya memberi label produk
dengan nama yang aneh seperti itu. Banyak yang berpikir mungkin gula itu diberi
nama ‘Gula Kejut’ karena rasanya yang
dapat mengejutkan orang saat mencicipinya. Gula itu tampak begitu
menarik dan menggiurkan. Tetapi dibalik penampilannya yang terlihat manis,
rupanya tersembunyi sifat yang sangat tidak manis dan tidak terpuji.
Sejak awal, Si Gula Kejut sudah mempunyai niat yang buruk
terhadap nenek. Ia berencana untuk menyakiti nenek. Ia akan malakukan segala
cara untuk membinasakan siapa pun yang mengkonsumsinya.
Saat nenek mencampurkan gula ke dalam teh, Si Gula Kejut
sengaja menghilangkan rasa manisnya. Tentu saja nenek terkejut saat mencicipi
tehnya yang belum manis padahal ia sudah memasukkan tiga sendok gula.
“Aneh, kok belum manis ya?” tanya nenek keheranan.
“Hahaha...ayo nek, tambah lagi,” seru si Gula Kejut.
Nenek terpaksa menambahkan satu sendok lagi,
tetapi rasanya masih hambar alias tawar. Hingga sembilan sendok gula pun teh
itu masih terasa pahit akibat ulah Si Gula Kejut yang menetralkan rasa aslinya.
Dengan bisikan-bisikan gaibnya, Si Gula Kejut mencoba merayu nenek untuk terus
menambahkan gula lebih banyak lagi ke dalam minumannya. Nenek yang mulai kesal
akhirnya mencampurkan Si Gula Kejut enam sendok lagi. Baru setelah itu Si Gula
Kejut memunculkan rasa yang seharusnya menjadi ciri khasnya.
Akibat pengalaman pertamanya itu nenek selalu meminum teh
dengan 15 sendok gula setiap hari. Akibatnya kandungan gula dalam darah nenek
semakin meningkat. Tidak hanya itu, Si Gula Kejut juga merayu semut hitam dan
semut merah di dapur nenek untuk mengerubutinya. Si Gula Kejut lalu
menggemburkan dirinya seperti tanah yang longsor. Semut-semut yang kakinya
kotor dan mengandung kuman penyakit itu akhirnya mati terperangkap dan
tertimbun gula.
Beberapa bulan kemudian nenek terkena penyakit kencing
manis. Dokter menyarankan nenek berhenti mengkonsumsi gula. Selain itu dokter
juga berpesan agar nenek berhati-hati dan jangan sampai terluka karena akan
sulit sekali sembuhnya. Si Gula Kejut sengaja menampakkan penampilannya yang
menarik dan menggiurkan di dapur sehingga nenek kembali mengulangi kebiasaanya.
Pada suatu
hari ketika nenek membuat minuman, salah satu semut merah di dapur menggigit
kaki nenek. Akibatnya di kaki nenek muncul benjolan berisi cairan yang terasa
gatal. Karena tidak tahan nenek menggaruknya dengan kuat sampai terkelupas.
Nenek akhirnya terluka. Penyakit kencing manis yang dideritanya mengakibatkan
nenek lumpuh karena luka itu tidak dapat disembuhkan. Semakin hari luka itu
semakin melebar. Kaki nenek akhirnya diamputasi karena sudah membusuk. Lama
kelamaan nyawa nenek tidak tertolong lagi. Ia meninggal akibat ulah Si Gula
kejut yang tidak manis.
Si Gula Kejut
tertawa terbahak-bahak melihat kematian si nenek. Ia puas karena berhasil
membunuh nenek. Si Gula Kejut bersumpah akan menelan korban lebih banyak lagi.
Ia berharap saat pemakaman nenek, keluarganya akan menjamu para pelayat dengan
dirinya, Si Gula Kejut.
“Aduh, gula ini kok banyak sekali
semutnya?” tanya Shinta cucu nenek yang pertama.
“Dibuang saja mbak,” seru Wulan
adiknya.
Begitulah,
dugaan si Gula Kejut ternyata meleset, keluarga nenek
malah membuang Si Gula Kejut ke tanah karena banyak semut di dalamnya. Si Gula
Kejut akhirnya lenyap ditelan bumi
untuk selama-lamanya.
*****
0 Komentar:
Posting Komentar
Please be polite in giving a comment, every rude comment will be removed (Sopanlah dalam berkomentar, setiap komentar yang kasar akan dihapus)
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda